DM Media
Terbaru

Ibe : Ramai Ciremai Akan Meletus Itu Hoax 

KUNINGAN – Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Indra Bayu Permana, mengimbau masyarakat untuk berhati-hati terhadap informasi palsu yang beredar di media sosial terkait aktivitas gunung dan gempa bumi.

Beredar kabar di grup WhatsApp, Facebook, Twitter, dan Instagram bahwa Gunung Ciremai akan meletus akibat gempa tektonik yang melanda kabupaten kuningan sebanyak 3 kali berturut – turut. Kabar tersebut dipastikan adalah kabar tidak benar atau Hoax.

“Informasi yang menyebutkan bahwa beberapa jam ke depan akan terjadi lagi gempa atau Gunung Ciremai akan meletus adalah hoaks. Masyarakat harus lebih bijak dalam menerima informasi, terutama yang sumbernya tidak jelas,” ungkap Ibe sapaan akrab Indra Bayu Permana.

Ibe menyebutkan bahwa memang ada kemungkinan terjadinya gempa susulan, namun tidak ada yang bisa memprediksi waktu pasti terjadinya. Saat ini, BPBD bekerja sama dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) untuk memantau situasi. Maka dari itu dia mengimbau masyarakat untuk tetap melaksanakan aktivitas sehari-hari namun dengan tetap waspada dan berhati-hati.

“Masyarakat sebaiknya mendapatkan informasi dari sumber yang terpercaya seperti BMKG atau BPPD. Prediksi yang menyebutkan waktu tertentu seperti 14 jam ke depan adalah tidak masuk akal dan melampaui takdir Tuhan,” jelas Ibe

Terkait pemasangan alat detektor gempa, Indra menjelaskan bahwa survei awal sedang dilakukan oleh BMKG untuk mendeteksi faktor penyebab gempa yang terjadi di segmen sesar lokal, yakni segmen Ciremai. Segmen ini bukanlah Gunung Ciremai, melainkan bagian dari segmen Baribis.

“Ini adalah langkah awal dan hasilnya akan segera kita dapatkan sehingga langkah-langkah ke depannya bisa segera ditentukan. Jika diperlukan penelitian lebih lanjut, tim dari BMKG akan segera kembali,” kata Ibe

Ibe berpesan agar masyarakat tetap bijak, berhati-hati, dan waspada dalam menghadapi situasi ini. Semoga aktivitas sehari-hari bisa terus berjalan normal dengan mengedepankan kewaspadaan.

“Tetap waspada dan bijaklah dalam menerima informasi. Jangan mudah percaya pada hoaks yang dapat menimbulkan kepanikan,” ujar Ibe.

Sementara itu, Ibe menyebutkan BPBD mencatat sebanyak 35 unit bangunan mengalami kerusakan ringan akibat dampak gempa tektonik yang terjadi kemarin, diantaranya 32 rumah tinggal  dan 2 fasilitas pendidikan serta 1 sarana ibadah.

“Rata – rata kerusakan masih ketegori ringan, seperti ada keretakan pada tembok, dan kerusakan minor lainnya,” kata Ibe

Gempa tektonik sendiri, disebutkan Ibe, tercatat 3 kali terjadi selama dua hari terkahir. Tercatat gempa pertama kali terjadi pada kamis (25/7) sekitar pukul 04.00 Wib dengan kekuatan 3,6 Magnitudo. Kemudian gempa susulan terjadi dihari yang sama dengan kekuatan 4,1 Magnitudo terjadi sekitar pukul 17.40 Wib. Dan terkahir pada hari jumat (26/7) terjadi sekitar pukyl 10.49 Wib dengan kekuatan 3,9 Magnitudo.

“sampai sekarang kami masih siaga untuk melakukan penanganan yang cepat, apabila terjadi gempa susulan,” ungkap Ibe. (red)

Related posts

Iip Monitoring Pembangunan Jalan Subang – Jalatrang

DM

11 Tahun Menabung, Ibu Karti Warga Pertama Dari Desa Cilimusari Yang Berangkat Haji

DM

Iip Tandatangani Nota Kesepakatan Pembangunan Bank Sampah Induk

DM

Leave a Comment