DM Media
Lokal Terbaru

Diklatsar Banser Luragung Resmi Ditutup: Cetak Kader Militan, Cinta Ulama dan NKRI

KUNINGAN – Setelah melalui proses pendidikan dan pelatihan selama tiga hari penuh, Diklatsar (Pendidikan dan Pelatihan Dasar) Banser yang digelar oleh PAC GP Ansor Luragung bersama Satkoryon Banser Kecamatan Luragung resmi ditutup pada Minggu, 27 Juli 2025, di Desa Benda, Kecamatan Luragung, Kabupaten Kuningan.

Sebanyak 45 peserta dari berbagai desa di Kuningan yang terdiri dari pemuda usia 20 tahun ke atas, sejumlah aparatur sipil negara (ASN), hingga anggota Linmas dinyatakan lulus dan resmi menjadi anggota Banser tingkat dasar.

Ketua PC GP Ansor Kabupaten Kuningan, Moch. Muhaemin, S.Pd.I, yang akrab disapa Cak Imin-nya Kuningan, dalam sambutannya pada penutupan menekankan pentingnya karakter dan kecakapan kader Banser di tengah kompleksitas zaman.

“Diklatsar ini bukan sekadar ajang latihan fisik. Ini ruang transformasi pribadi. Kita mencetak kader yang santun, religius, terampil, dan cinta NKRI,” tegasnya.

Ia menyampaikan bahwa selama kepemimpinannya di periode 2025–2029, proses pengkaderan akan terus ditingkatkan, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.

“Banser harus sagala nyaho, sagala bisa, sagala boga. Artinya, siap secara ilmu, keterampilan, dan mandiri secara sikap dan peran. Banser hari ini tidak cukup kuat, tapi juga harus cerdas dan solutif di tengah masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Kasatkorcab Banser Kabupaten Kuningan, Dr. Wahyu Hidayah, M.Si, saat diwawancara di sela-sela kegiatan penutupan kembali menegaskan bahwa Banser adalah badan khusus di bawah GP Ansor, bukan organisasi mandiri.

“Setiap anggota Banser adalah bagian dari Ansor. Tugas kita adalah menjaga keamanan, merespons bencana, dan hadir dalam kegiatan sosial-keagamaan. Kita bergerak sebagai bagian dari keluarga besar Nahdlatul Ulama,” tegas Wahyu.

Ia juga menanggapi maraknya pemberitaan terkait insiden bentrok antara PWI-LS (Perjuangan Walisongo Indonesia – Laskar Sabilillah) dan FPI di Pemalang. Wahyu dengan tegas menyatakan bahwa PWI-LS bukan bagian dari GP Ansor, Banser, maupun NU.

“Kami melarang keras penggunaan atribut Banser dalam kegiatan organisasi di luar ke-NU-an. Itu instruksi resmi dari DPP GP Ansor. Kita tidak boleh terlibat apalagi membawa identitas organisasi dalam aktivitas yang tidak sesuai garis perjuangan kita,” ujarnya.

Diklatsar ini merupakan pintu awal bagi siapa pun yang ingin menjadi anggota Banser. Peserta yang lulus akan berkesempatan melanjutkan ke jenjang kaderisasi selanjutnya, seperti Susbalan (untuk calon perwira), Diklatsus, dan Susbanpim.

Dengan berakhirnya kegiatan ini, Banser Kabupaten Kuningan kembali meneguhkan posisinya sebagai barisan terlatih yang siap menjaga nilai Islam Ahlussunnah wal Jamaah, setia pada ulama, dan menjadi garda rakyat dalam menjaga keutuhan NKRI. (Agni)

Related posts

Uha : 94 Miliar Anggaran DAU Kuningan Diduga Jadi Bancakan

DM

Deis Tunggu Arahan Rokhmat Ardiyan

DM

10 Orang ASN Akan Berangkat Diklatpim III

DM

Leave a Comment