DM Media
Religi Saur Kang Yai Terbaru

Saur Kang Yai: Dari Lelah Menjadi Lillah

Setiap manusia pasti pernah merasakan lelah. Lelah fisik karena pekerjaan yang tak kunjung selesai, lelah pikiran karena masalah yang datang bertubi-tubi, bahkan lelah hati karena kecewa terhadap orang lain atau terhadap keadaan. Lelah itu manusiawi, namun bagaimana kita menyikapinya akan menentukan maknanya.

Ada dua jenis lelah: lelah yang sia-sia dan lelah yang bernilai ibadah. Lelah yang sia-sia adalah ketika semua usaha dan pengorbanan kita hanya diniatkan untuk urusan dunia, tanpa melibatkan Allah di dalamnya. Hasilnya? Penat, stres, dan sering kali diakhiri dengan putus asa.

Namun, ada lelah yang indah, yang justru membuat hati terasa damai meski tubuh letih. Itulah lelah yang lillah — lelah yang diniatkan hanya untuk Allah. Lelah seperti ini tidak pernah sia-sia, karena setiap tetes keringatnya akan dihitung sebagai pahala, setiap langkahnya menjadi amal, dan setiap sabarnya menjadi penghapus dosa.

Rasulullah ï·º mengingatkan kita dalam sebuah hadis yang masyhur:

“Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
(HR. Bukhari & Muslim)

Niat adalah kunci. Aktivitas yang sama bisa bernilai dunia atau bernilai akhirat tergantung dari niatnya. Seorang petani yang bekerja di sawah, seorang guru yang mengajar, seorang ibu yang mengurus rumah, bahkan seorang pelajar yang belajar hingga larut malam—semuanya bisa menjadi ibadah jika diniatkan untuk mencari ridha Allah.

Ketika kita merasa lelah, jangan buru-buru mengeluh. Tanyakan pada diri sendiri: “Untuk siapa aku lelah ini?” Jika jawabannya adalah untuk Allah, maka bersyukurlah. Sebab lelah itu adalah tanda bahwa kita sedang berjalan di jalan yang benar.

Ingatlah, lelah yang lillah akan berbuah manis. Allah tidak akan pernah menyia-nyiakan jerih payah hamba-Nya yang berjuang di jalan-Nya. Seperti firman Allah dalam Al-Qur’an:

“Dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya. Dan sesungguhnya usahanya itu kelak akan diperlihatkan (balasannya).”
(QS. An-Najm: 39-40)

Saur Kang Yai :

“Pelihara hatimu dengan ilmu dan doa; cinta yang sehat lahir dari hati yang kenal Tuhan.”

Maka, marilah kita belajar untuk mengubah semua lelah menjadi lillah. Bukan berarti kita tidak boleh lelah, tapi kita memilih untuk menjadikan setiap lelah bernilai ibadah. Dengan begitu, setiap keletihan akan terasa ringan, setiap ujian menjadi pelajaran, dan setiap langkah menjadi bekal menuju surga.

 “Ubah semua lelah menjadi lillah, maka setiap langkah akan menjadi ibadah.”…denisjulvana

SaurKangYai adalah kumpulan ceramah KH. Yayat Hidayat ( Pengasuh Pontren Daarul mukhlishin)

Related posts

Hadiri Rakornas Pengendalian Inflasi, Iip Pastikan Harga Stabil

DM

16 Tahun Lalu Iip Pernah Ikut Resmikan SLB Taruna Mandiri Saat Jadi Ajudan Kadisdik Jabar

DM

Pemkab Kuningan Raih Apresiasi Pinunjul Award Terbaik IV

DM

Leave a Comment